Rabu, 22 November 2023

proses routing pdkpj

A. Memahami Routing


Routing atau yang secara bahasa disebut sebagai perutean, Routing adalah proses untuk memindahkan atau meneruskan paket data dari suatu sumber ke alamat penerima atau destinasi yang dituju. Proses ini dapat terjadi dalam berbagai jenis jaringan, baik jaringan telepon maupun internet. Namun, apabila membahas terkait routing, yang paling dikenal adalah routing packet-switching network. Routing tersebut merupakan jenis pengiriman data menggunakan internet melalui IP Address. Untuk routing internet, dibutuhkan sebuah alat yang bernama router. Routing merupakan fitur utama internet. Tanpa routing maka device yang digunakan tidak akan dapat mengakses internet. Dalam pengaplikasiannya, router yang tersambung akan memilih path atau jalur khusus untuk paket data Internet Protocol (IP) device pengguna sehingga pengguna dapat mencapai tujuan.


Dari gambar di atas, dapat dilihat bahwa paket data yang berasal dari komputer adapat terkirim ke komputer B melalui beberapa network lebih dahulu. Router ini bertugas mencari jalur tercepat untuk routing yang paling cepat agar data paket dapat terkirim. Pada gambar di atas, routing memilih perutean bawah. A hanya melewati dua network yaitu network 2 dan 4 untuk menuju ke komputer B.

1. Cara Kerja Routing

Dalam pengaplikasian routing atau perutean, proses routing yang dilakukan oleh sebuah router menggunakan routing table. Hal tersebut untuk menentukan jalur yang dapat dilalui sebuah paket data agar paket tersebut dapat mencapai tujuan akhir dengan jalur tercepat. Hal ini dapat diumpamakan routing table seperti jalur kereta dengan stasiun-stasiun di dalamnya. Penumpang adalah paket data yang harus naik kereta ke stasiun-stasiun tertentu untuk sampai ke tujuan akhir. Ketika sebuah router mendapatkan paket, perangkat ini langsung mengecek tujuan akhirnya. Lalu, router mulai menentukan jalan yang harus ditempuh untuk koneksi yang terbaik.


Dalam sebuah jaringan komputer, terdapat Transmission Control Protocol/ Internet Protocol (TCP/IP). TCP/IP berfungsi sebagai alamat pengiriman paket data agar dapat sampai ke alamat tujuan (host tujuan) secara utuh. Tugas TCP/IP dibagi mulai dari mengirim paket data sampai menerima paket data dalam sistem. Dengan begini, apabila terjadi masalah saat mengirim paket data, akan dapat dipecahkan dengan baik.

Routing sendiri merupakan proses yang dialami data untuk mencapai tujuan

di jaringan komputer. Konsep dasar routing sendiri berada di lapisan jaringan TCP/ IP. Pada lapisan ini, terjadi proses memberi alamat di setiap user komputer. Data- data yang dikirim dari perangkat akan dikirim dalam bentuk datagram yaitu paket data yang dikenal sebagai IP. Datagram tersebut memiliki alamat tujuan paket data dikirimkan. Kemudian, IP memeriksa alamat pada paket data untuk disampaikan ke perangkat tujuan. Apabila alamat tujuan datagram terdapat di satu jaringan dengan perangkat asal, data tersebut akan langsung disampaikan. Namun, apabila alamat tujuan data tidak terdapat di jaringan yang sama, akan diteruskan ke router lain yang lebih tepat.

2. Internet Protocol (IP)

Apabila membahas terkait TCP/IP, tidak luput dengan pembahasan mengenai IP itu sendiri, IP Address atau disebut sebagai alamat perangkat merupakan identitas numerik yang diberikan pada sebuah perangkat komputer agar dapat berkomunikasi dengan komputer lain. Tanpa alamat IP, komputer akan sulit terhubung dengan komputer lain.

Gambar di atas dapat diilustrasikan IP Address sebagai alamat rumah. Untuk melakukan proses mengirim dan menerima paket, tentu harus mengetahui alamat destinasinya lebih dahulu. Saat berselancar dalam dunia internet, perangkat untuk mengakses internet bertugas menemukan rute untuk mencapai alamat website yang ingin dituju.

Alamat IP sebenarnya tidak diberikan pada unit komputer, melainkan pada antarmuka jaringan dalam sebuah komputer. Sebuah komputer dapat memiliki dua antarmuka jaringan sehingga memiliki dua alamat IP yang berbeda. Alamat IP pada komputer bersifat unik, artinya tidak boleh sama dengan komputer lainnya. Hal ini bertujuan mengindari kesalahan pengiriman data. Cara kerja dari IP Address yaitu saat komputer terhubung ke router jaringan yang umumnya disediakan oleh penyedia layanan internet (ISP), router akan berkomunikasi dengan server tempat website disimpan untuk mengakses file yang perlu dikirim kembali ke komputer user. Komputer, router, dan server memiliki IP Address tertentu yang dapat dikenali satu sama lain. Dengan alamat ini, masing-masing perangkat dapat berkomunikasi, mengambil data, dan mengirimkannya.


a. IPv4

Internet Protocol version 4 (IPv4) adalah alamat IP yang paling umum digunakan masyarakat dengan panjang 32-bit dan empat bagian (oktet) yang dipisahkan oleh titik. Nilai setiap oktet sekitar 0-255. Dengan kemungkinan ini, dapat disimpulkan bahwa saat ini terdapat sekitar 4,3 miliar alamat IPv4 yang berbeda di seluruh dunia.


Berikut contoh IPv4.
1) 169.89.131.246
2) 192.0.2.146
3) 01.102.103.104

Alamat IPv4 merupakan vang paling banyak digunakan sehingga hampir semua sistem dipastikan dapat menangani routing IPv4 tanpa masalah berarti. Selain itu, alamat IPv4 mendukung mayoritas topologi jaringan karena prefiksnya sederhana. Data dalam address packet IPv4 juga dapat dienkripsi dengan baik untuk memastikan terdapatnya komunikasi yang aman antarjaringan.

b. IPv6

Internet Protocol version 6 (IPv6) merupakan jenis versi IP Address yang lebih baru dibandingkan IPv4. Peluncuran IPv6 dimaksudkan untuk menggantikan IPv4 karena variasi IPv4 yang kini sudah mulai terbatas. Apabila pada pembahasan sebelumnya IPv4 dijelaskan memiliki panjang 32 bit, panjang dari IPv6 dapat mencapai 128 bit. Artinya, terdapat variasi sekitar 340 undecillion (angka di belakang digit pertamanya terdapat 66 alamat IPv6 yang berbeda).

IPv6 ditulis dalam rangkaian digit heksadesimal 16 bit dan huruf, dipisahkan oleh titik dua. Jadi, pada jenis IP Address ini, user akan menjumpai huruf dari A sampai F. Berikut contoh IPv6.

1) 2001:3FFE:9D38:FE75:A95A:1C48:50DF:6AB8
2) 2001:0db8:85a3:0000:0000:8a2e:0370:7334
3) 2001:db8:3333:4444:CCCC:DDDD:EEEE:FFFF

Dengan IPv6 maka routing akan menjadi lebih efisien karena
memungkinkan penyedia layanan internet meminimalkan ukuran tabel routing. IPv6 juga menggunakan Internet Protocol Security (IPsec). Jadi, user tidak perlu khawatir terkait autentikasi, kerahasiaan, dan integritas data yang dikirimkan. IPv6 tidak memiliki IP checksum sehingga pemrosesan packet menjadi lebih efisien dan mendukung multicast. Hasilnya, transmisi data dapat dikirim ke beberapa tujuan sekaligus sehingga akan menghemat bandwidth jaringan.


C. IP Local (privat)

IP Local merupakan IP Address yang digunakan pada jaringan lokal atau jaringan internal dengan sifat pribadi dan berada pada satu lokasi. IP Local tidak dapat diakses secara langsung melalui internet karena bersifat Local Area Network (LAN). Untuk menhubungkannya ke internet, memerlukan router (NAT). IP Local digunakan pada jaringan pribadi, seperti rumah, kantor, toko, dan sekolah agar komputer satu dan lainnya dapat saling terhubung serta berkomunikasi. Selain itu, Pengalamatan IP Local dapat untuk keperluan berbagi file dengan komputer lain, sharing printer, dan untuk keperluan chatting pada jaringan LAN.

Contoh dari variasi IP yang digunakan dalam IP Privat dipaparkan sebagai

berikut.

10.0.0.0-10.255.255.255.
172.16.0.0-172.31.255.255
192.168.0.0-192.168.255.255

Kesimpulan

1.0.0.0-126.0.0.0: Kelas A.
127.0.0.0: Loopback network.
128.0.0.0-191.255.0.0: Kelas B.
192.0.0.0-223.255.255.0: Kelas C.
224.0.0.0 240.0.0.0: Kelas E

d. Ip publik

IP Public adalah IP Address yang dapat diakses langsung oleh jaringan global internet. Oleh karena itu, IP Public bersifat unik. Pengalamatan IP Public ditetapkan oleh InterNIC dan terdiri atas beberapa buah network identifier yang dijamin unik (tidak memiliki dua host atau menggunakan alamat yang sama).

Umumnya, IP Public diberikan oleh penyedia layanan internet (ISP), Hal tersebut dapat berupa IP Statis dan dinamis. IP Public statis merupakan IP Address yang tidak dapat berubah. Hal tersebut umumnya untuk alamat hosting website dan layanan internet. Sementara itu, IP Public dinamis merupakan kebalikannya. alamatnya selalu berubah-ubah, Saat terjadi disconnected atau terputus dari jaringan maka akan mendapatkan IP baru saat terhubung kembali. Public bit tertinggi range address bit network address dipaparkan sebagai berikut.

kelas A 00-1278
kelas B 10 128-191 16
kelas C 110 192-223 24
kelas D 1110 224-239 28


3. Fungsi Routing

Routing sangat penting untuk dipelajari karena dapat mengetahui dasar jaringan. Dengan mempelajari routing, user dapat mengonfigurasikan dua buah router atau lebih agar device atau perangkat yang terhubung dapat saling berkomunikasi dan mengirim pesan PING antara satu dengan lainnya. Sederhananya, peran dari routing sangat berguna. Dengan proses routing maka sebuah komputer dapat menyampaikan pesan dan mengirim data secara tepat ke komputer lain yang jauh jaraknya.


4. Jenis Routing pada Jaringan Komputer

Berdasarkan pada pengiriman paket data dalam routing, routing dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu routing langsung dan tidak langsung. 

a.Routing langsung Routing atau perutean secara langsung adalah sebuah pengalamatan secara langsung menuju alamat tujuan tanpa melalui host lain.

Gambar di atas merupakan contoh aplikasi dari routing langung. Komputer dengan alamat IP 192.167.1.2 dapat mengirim data ke komputer lain menggunakan alamat IP 192.167.1.3 secara langsung. Lalu, komputer dengan IP 192.167.1.3 dapat langsung menerimanya tanpa melewati perantara karena kedua perangkat tersebut dalam satu jaringan router yang sama. Hal yang membedakan kedua IP adalah alamat hostnya saja.

b. Routing tidak langsung

Routing jenis kedua yaitu routing tidak langsung. Proses pengiriman data pada routing tidak langsung harus melalui alamat host lain sebelum menuju alamat host yang dituju.

Berdasarkan gambar di atas, PC dengan IP 192.168.1.3 hendak mengirimkan data pada PC dengan IP 172.22.2.2. Namun, data tersebut tidak dapat terkirim secara langsung, melainkan harus melewati host dengan IP 192.168.1.1 lebih dahulu. Setelah data melewati perantara host tersebut, data diterima sesuai alamat destinasi.

5. Routing Table

Sesuai namanya, routing table merupakan sebuah tabel jalur perjalanan paket pada router yang dimiliki oleh masing-masing router. Untuk memahami jenis informasi yang terdapat pada tabel route maka harus memahami terkait hal yang akan dilakukan oleh sebuah router terhadap frame yang datang menuju router tersebut. Saat sebuah frame paket datang menuju router maka layer paling bawah yakni data-link layer akan melakukan pengecekan terhadap data-link identifier frame destination address. Apabila frame tersebut memiliki identifier dari router interface atau broadcast identifier, router akan meneruskan paket ke network layer.

Pada network layer, destination address dari paket tersebut akan dicek kembali. Apabila destination address memiliki IP Address dari router interface atau broadcast address ke semua host, protocol field dari paket tersebut akan dicek dan paket akan dikirimkan ke internal proses yang sesuai. Setiap destination address dipanggil saat routing. Alamat tersebut kemungkinan dimiliki oleh host pada network yang berbeda atau merupakan alamat dari host yang terkoneksi secara langsung pada router. Syarat yang harus terpenuhi untuk dapat menjadi jalur dalam database router yaitu harus memiliki alamat tujuan (destination address) dan memiliki pointer ke tujuan. Pointer akan mengindikasi bahwa destination address terkoneksi secara langsung atau harus melalui router lain untuk mencapainya.

Alamat tujuan dapat dikelompokkan menjadi host address, subnet, grup subnet, major network number, group of major network number, dan default address. Apabila saat melakukan pencocokan destination address pada paket yang datang dengan table route tidak ditemukan network yang cocok, paket tersebut akan didrop dan pesan ICMP Destination Unreachable akan dikirimkan ke source address. Untuk memahami lebih detail mengenai proses yang terdapat pada route table maka dapat dilihat pada Gambar 3.12.

Apabila router Carrol pada gambar tersebut menerima paket dengan source address 10.1.1.97 dan alamat tujuan 10.1.7.35, router akan melihat ke route table untuk melakukan pencocokan alamat tujuan yaitu subnet dari network 10.1.70. Berdasarkan route table, router Carrol alamat tujuan tersebut dapat dicapai melalui next-hop address 10.1.2.2 pada interface SO. Paket tersebut akan dikirimkan ke router berikutnya (Dahl), Router Dahl akan melakukan hal yang sama seperti yang router Carrol lakukan. Router tersebut melakukan pengecekan pada route table yang dimilikinya sehingga didapat bahwa network 10.1.7.0 dapat dicapai melalui next-hop address 10.1.4.2 melalui interface S1.

Proses ini terus dilakukan sampai paket berada di router Baum. Router Baum menerima paket dari interface 50, melakukan pengecekan, dan menemukan bahwa destination address merupakan directly connected subnet pada interface E0. Dengan demikian, proses routing selesai dan paket dikirim ke host 10.1.7.35 melalui interface Ethernet 0. Dari contoh tersebut, dapat disimpulkan bahwa apabila alamat tujuan tidak tercantum pada table route, paket data tidak dapat diteruskan. Pada gambar dapat dilihat bahwa alamat untuk network 10.1.1.0 tidak terdapat pada route table router Dahl's. Sebuah reply akan dikirimkan dari 10.1.1.97 ke 10.1.7.35, tetapi ketika paket reply telah melewati router Baum - Lewis Dahl. Ketika Dahl melakukan pencocokan alamat dengan teble route yang dimilikinya, Dahl tidak dapat menemukan jalur untuk subnet 10.1.1.0. Dengan demikian, paket tersebut akan didrop dan pesan ICM Destination Unreachable akan dikirimkan ke host 10.1.7.35.

B. Jenis-Jenis Routing

Routing dapat dibedakan menjadi beberapa macam berdasarkan sifat, protocolnya, dan berdasarkan kelas. Untuk lebih jelasnya, berikut dijabarkan mengenai pembagian jenis-jenis routing.

1. Routing berdasarkan Sifat

Berdasarkan sifatnya, routing dibagi menjadi tiga, yaitu statis, default/minimal routing, dan yang terakhir yaitu routing dinamis.

0 komentar:

Posting Komentar